Melalui teleskop angkasa ultraviolet satu-satunya di dunia, Doktor Suvi Gezari dari Institut Sains dan Teknologi Kalifornia dan rekannya berhasil menangkap semburan sinar ultraviolet dari sebuah galaksi yang jauh dan untuk pertama kalinya berhasil mengamati seluruh proses bintang tetap ditelan lubang hitam.
Menurut laporan dari kantor berita luar negeri, Doktor Suvi menuturkan : “kami merasa sangat beruntung, dapat menyaksikan dari awal hinga akhir seluruh proses tersebut dan akan diteliti lebih mendalam, fenomena alam sejenis ini adalah sesuatu yang sangat langka terjadi.” Dalam sebuah galaksi yang tipikal, peristiwa seperti ini baru akan terjadi sekali dalam 10.000 tahun.
Massa lubang hitam yang “menelan bintang tetap” yang baru ditemukan ini mungkin puluhan juta kali lipat dari massa matahari, jarak galaksi yang didominasinya adalah 4 miliar tahun cahaya.
Mungkin dalam waktu ribuan tahun silam, lubang hitam ini lantas berada dalam kondisi istirahat dan terus bersembunyi di dalam sebuah galaksi berbentuk elips yang belum dinamai. Sebuah bintang tetap yang beredar dalam jarak yang berdekatan dengan lubang hitam ini memang terlampau dekat jaraknya dan akhirnya tercabik hancur oleh daya hisapnya yang sangat kuat. Kepingan bagian bintang tetap yang hancur berantakan ini membentuk pusaran di sekeliling lubang hitam, kemudian sedikit demi sedikit ditelan lubang hitam.
Begitu sebuah bintang tetap mengalami kehancuran, akan meletuskan sebuah semburan sinar ultraviolet yang kuat. Dan seiring dengan berlalunya waktu, semburan ini perlahan-lahan akan melemah, di saat demikian lubang hitam di pusat galaksi tersebut akan menghancurkan bintang tetap ini.
Detektor evolusi galaksi, teleskop angkasa sinar ultraviolet satu-satunya di dunia dapat mengamati sinar ultraviolet yang dipancarkan benda langit bersuhu tinggi yang berjarak 7-8 miliar tahun cahaya dari bumi. Kali ini, dengan adanya bantuan dari detektor evolusi galaksi, ilmuwan dapat mengamati seluruh proses awal bintang tetap dihancurkan hingga ditelan sepenuhnya oleh lubang hitam.
Doktor Christopher Martin dari Institut Sains dan Teknologi Kalifornia mengatakan : “ini akan membantu kami untuk lebih baik meneliti lubang hitam di alam semesta sekaligus memahami bagaimana mereka berkembang dalam galaksi yang dikuasainya.”
Lubang hitam yang berada dalam kondisi istirahat, misalnya lubang hitam dalam Bimasakti kita, yang mana karena sulit sekali melakukan pengintaian, jadi tidak mudah untuk diselidiki. Namun, temuan detektor pada akhirnya nanti akan dapat membantu kita secara lebih baik memahami bagaimana lubang hitam berevolusi bersama dengan galaksi yang dikuasainya.
Lubang hitam terbentuk dari sejumlah besar konsentrat, gravitasi mereka sangat kuat, sampai-sampai cahaya pun tidak akan terlepas dari pencaplokannya. Lubang hitam yang ber-massa ekstra besar berada dalam setiap kawasan inti galaksi, hanya saja secara relatif sejumlah lubang hitam lebih dinamis dari sejenisnya. Lubang hitam yang dinamis dapat mengisap materi di sekitar ke dalam tubuhnya sendiri, materi yang dihisapnya akan dipanaskan sekaligus memancarkan cahaya dan panas. (Sumber Dajiyuan www.Erabaru.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar