Jumat, 18 November 2011

TULISAN 2



Bakmi Gila merupakan konsep bisnis
restoran bakmi yang didirikan sejak
tahun 2006. Melalui riset yang
panjang, produk dan menu-menu di
restoran Bakmi Gila diciptakan. Awal
berdiri hanya menggunakan
gerobak sederhana, namun dalam
perjalanan usaha Bakmi Gila
bermetamorfosa menjadi restoran
dengan menggunakan ruko dan atau plaza dengan tempat yang nyaman dan
luas, bahkan di salah satu cabang ada yang menempati luas mencapai
1300m2.
Bakmi Gila sebagai merek dagang telah didaftarkan sejak tahun 2006 dan
berhasil mendapat sertifikat merek dari departemen Hak dan Kekayaan
Intelektual.  Keunggulan bakmi gila adalah pada nama yang unik dan produk-
produk yang dijual mempunyai cita rasa unggulan yang berbeda dengan para
pesaing dan bahkan beberapa menu tidak dapat ditemui di restoran bakmi
lainnya.

Bakmi Gila didirikan oleh generasi muda, dan di tahun 2008, berhasil menyabet
penghargaan Bisnis Indonesia Young Entrepreneur Award 2008, yang
merupakan salah satu kompetisi bisnis bergengsi yang diadakan oleh harian
terkemuka di Indonesia dalam bidang bisnis dan keuangan, yaitu harian Bisnis
Indonesia dimana kompetisi ini diikuti oleh ratusan bisnis setiap tahunnya.
Penghargaan ini membuktikan eksistensi Bakmi Gila dan potensi pasar dari
usaha restoran Bakmi Gila.
Peluang Kemitraan Bakmi Gila
Prospektus Ringkas  3
Sejak akhir tahun 2009, Bakmi Gila mulai menawarkan kerjasama kemitraan
melalui metode kemitraan kepada para mitra baik untuk wilayah jabotabek,
mapun di kota besar lainnya di Indonesia. Berdasarkan pengalaman kami di
kota medan, potensi pasar restoran Bakmi di luar jakarta sangat menjanjikan. Di
salah satu cabang medan, Bakmi Gila sanggup melayani sekitar 800 – 1000 porsi
setiap harinya.  Sejak dimitrakan, secara perlahan tapi pasti, Bakmi Gila lebih
mendekatkan diri kepada konsumen di seluruh Indonesia, dengan hadir di
Jakarta, Bekasi, Medan, Surabaya, Kalimantan, dan Pekanbaru.

☺      Ada Apa dengan Bakmi Gila ? Ada Apa dengan Bakmi Gila ? Ada Apa dengan Bakmi Gila ? Ada Apa dengan Bakmi Gila ?

Konsep Produk & Keunikan Bakmi Gila
Bakmi Gila ingin setiap buka cabang di lokasi
baru langsung dikenal dan membuat
penasaran para konsumen di lokasi tersebut.
Oleh sebab itu, nama ’Gila’ yang disematkan
ke dalam merek dagang cukup unik dan
berhasil menarik konsumen berdatangan ke restoran Bakmi Gila. Bakmi Gila
sendiri mencantumkan kata ”Gila” dalam namanya karena :
1.  Gila Pedas (satu menu ada yang bernama mie spesial pedas, dan
konsumen mengatakan ’pedasnya benar-benar bikin gila’)
2.  Gila Porsi (sesuai namanya, menu Bakmi Gila ada yang menawarkan
porsi satu menunya sangat banyak sekali sehingga membuat konsumen
mengatakan ’Gila banyak sekali’)
3.  Gila Rasa (rasa menu Bakmi Gila enak untuk dinikmati dan membuat
konsumen mengatakan ’enak gila’)

Bahan baku utama Bakmi Gila dibuat oleh rumah produksi Bakmi Gila dimana
menggunakan bahan-bahan alami, tanpa zat kimia, tanpa zat pewarna dan
tanpa zat pengawet sehingga membuat Bakmi Gila terjamin sehat dan halal Peluang Kemitraan Bakmi Gila
Prospektus Ringkas  4
untuk dikonsumsi oleh konsumen. Saat ini tidak kurang dari 90 menu varian mie
dan nasi yang dijual di restoran Bakmi Gila.

Target Market Massa & Struktur Harga Terjangkau
Dengan paket menu lengkap yang tidak
kurang dari 90 varian rasa merupakan menu
pilihan yang telah terseleksi selama 4 tahun ini.
Bakmi Gila berupaya memberikan alternatif
bagi semua segmen konsumen untuk
memuaskan seleranya, dimulai dari menu mie
ayam biasa (mie klimizz ayam dan mie krezzi ayam) dengan harga yang sangat
terjangkau (Rp 12.000) sampai ke menu paling ’gila’ (mie gila pedas seharga Rp
15.000).

Dengan struktur harga yang demikian, dapat dipastikan Bakmi Gila dapat
masuk ke semua lapisan masyarakat (Mass Market), strata sosial, serta semua
wilayah geografis (wilayah perkotaan/urban city maupun peripheral/pinggiran)
di Indonesia. Seluruh pilihan menu yang ada di tiap outlet Bakmi Gila disesuaikan
dengan perkiraan karakteristik target market yang ada  di lokasinya masing
masing. Pilihan menu ini telah sangat memadai dibandingkan dengan restoran
bakmi lainnya. Rata-rata konsumen sekali transaksi di Bakmi Gila menghabiskan
uang sekitar Rp 15.000-Rp 20.000 per sekali datang.

Konsep Outlet dan Info Lokasi
Dengan mengusung konsep outlet restoran modern, maka di setiap outletnya
Bakmi Gila berupaya terlihat eye-catching agar tampak menarik dan nyaman
untuk didatangi oleh konsumen. Hal ini direfleksikan dari pewarnaan outlet yang
menggunakan warna kuning, merah dan orange serta  pencahayaan lampu
yang terang di malam hari. Didukung pula dengan neonsign dan plang merek
yang besar dan menarik. Kesemuanya itu merupakan Unique Selling Point (USP)
dari outlet Bakmi Gila yang membedakannya dengan para pesaing, yang
dibangun dengan Investasi yang WAJAR dan TERJANGKAU. Peluang Kemitraan Bakmi Gila
Prospektus Ringkas  5

Bakmi Gila dalam menjalankan usahanya tidak bernafsu untuk cepat-cepat
menambah cabang dalam skala banyak, karena Bakmi Gila  sangat selektif
dalam memilih lokasi. Beberapa mitra yang menawarkan diri untuk membuka
cabang Bakmi Gila tetapi lokasinya kurang bagus maka  Bakmi Gila tidak
mengizinkan mitra tersebut.  Perlahan tapi pasti itulah moto Bakmi Gila dalam
mengembangkan usahanya, setiap tahun ada pertumbuhan usaha dengan
ditandainya penambahan outlet secara selektif.

Peluang dan Konsep Bisnis Kemitraan Bakmi Gila
Bakmi Gila & konsepnya dapat dilihat oleh para calon Mitra sebagai suatu
alternatif pilihan investasi yang baik dan merupakan peluang yang sangat layak
dipertimbangkan, antara lain sbb:
•  Pasar yang luas dan terus berkembang dari semua lapisan masyarakat,
karena masyarakat Indonesia adalah pengkonsumsi mie no 2 terbanyak
di dunia setelah china.
•  Produk yang bersifat konsisten sepanjang tahun (bukan produk musiman
yang bersifat “booming” sesaat) dan terus bertumbuh  (life cycle / siklus
bisnis yang panjang).
•   Investasi wajar & tingkat “Return” yang tinggi, dengan Harga Pokok
Produksi setiap produknya rata-rata hanya dikisaran 50% dari harga jual
kepada konsumen, dengan perkiraan titik impas investasi  (BEP) yang
wajar / rasional.
•  “Easy Setup” dan mudah dalam pengoperasiannya, dengan dukungan
manajemen dan sistem & prosedur kerja yang teruji dan solid.
•  Persediaan bahan baku yang minimal serta tingkat kerusakan (bahan)
yang rendah. Setiap gerai hanya dipasok bahan baku sesuai dengan
kebutuhan selama beberapa hari saja untuk menjamin kesegaran
kualitas produk & minimal bahan terbuang.

Keuntungan perusahaan tersebut bagi pemiliknya :
1.      Usahanya lebih cepat berkembang
2.      Kita dapat dengan mudah memperluas wilayah baru karna hasil dari nama franchisor yang sudah terkenal
3.      Investasi wajar dan tingkat return tinggi
4.      Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi

Dampak positif dan negative bagi perusahaan terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia :
Dampak positif :
1.      Adanya kreatifitas untuk menghasilkan produk produk dalam negeri yang berkualitas
2.      Dapat dengan mudah memperoleh investasi dari luar negeri
Dampak negative :
Dengan banyaknya perusahaan besar yang ada di Indonesia ,secara tidak langsung membuat perusahaan kecil yang di Indonesia mengalami bangkrut karena kalah saing untuk menghasilkan produk produk yang berkualitas serta perusahaan kecil juga tidak mendapatkan investasi dari luar negeri

SUMBER : http://www.bakmigila.com/img/Franchise_Opportunity_Std.pdf

TULISAN 1


 Cara membangun perusahaan ada 3 yaitu :
1.       membeli perusahaan yang telah di bangun
2.     memulai perusahaan yang baru
3.     membeli hak lisensi
1. membeli perusahaan yang telah di bangun
Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah keuntungan untuk si pihak pengambil alih dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
Pada umumnya orang berkenan membeli perusahaan yang telah dibangun, atas dasar pengalaman dan fakta dirasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kelayakan lokasi.
Dalam kaitannya dengan pengambilalihan atas pertimbangan kinerja perusahaan, tentunya pihak pengambil alih telah memperhitungkan kemampuan perusahaan atas dasar catatan-catatan pelaksanaan yang nyata dapat dipelajari sehingga dapat dilakukan penilaian tentang kesehatan perusahaan ( misalnya catatan mengenai utang pajak, laporan keuangan yang diaudit, pembukuan penjualan, urusan dengan pengadilan, dan sebagainya).
Dengan mengambil alih perusahaan yang telah dibangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Bilamana ketersediaan semua itu disertai dengan kemampuan yang memadai, maka pelaksanaan operasi produksi dapat langsung diajalankan segera mungkin setelah pengambilalihan selesai.

Keuntungan membeli perusahaan yang sudah ada
•Perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses
•Perusahaan yang sudah ada mungkin ada pada lokasiterbaik
•Karyawan dan pemasok sudah ada
•Peralatan sudah terpasang dan kapasitas produktif telah
 diketahui
•Persediaan sudah tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada
•Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya
•Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik
 sebelumnya
•Pembiayaan yang lebih mudah
•Harga Murah

Kerugian membeli perusahaan yang sudah ada
• Perusahaan ‘pecundang’
• Pemilik lama mungkin telah menciptakan citra buruk
• Karyawan yang diwariskan oleh perusahaan mungkin tidak sesuai
• Lokasi perusahaan mungkin tidak sesuai lagi
• Peralatan dan fasilitas mungkin sudah usang dan tidak efisien
• Perubahan dan inovasi sulit diterapkan
• Persedian mungkin sudah ketinggalan atau kadaluarsa
• Piutang usaha nilainya mungkin lebih rendah daripada yang tertulis
• Harga perusahaan mungkin terlalu mahal
Contoh : Wom finance, PT.adira dinamika, PT. Lamda indo perkasa

2. memulai perusahaan baru
Memulai perusahaan baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang di rancang sendiri. Cara ini juga mempunyai kelebihan yaitu gagasan murni bebas beroperasi fleksibel dan mudah penggunaan . kekurangan yang di timbulkan juga ada di antaranya pengakuan nama barang, fasilitas inefisiensi, persaingan kurang di ketahui.
Contoh : IBM, PT. Toyota, PT. Yamaha



3. Membeli hak lisensi ( franchising/waralaba)
Pengertian franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis  yang  memang telah teruji keberhasilannya.
Pembelian hak lisensi (franchising) dapat merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang hak lisensinya di beli (franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor. Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising, perusahaan seolah-olah menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.
Sistem waralaba (franchising) sendiri dimulai dengan apa yang disebut "Product Franchise" (waralaba produk),yang lebih merupakan suatu keagenan seperti keagenan Mesin Jahit Singer, Keagenan Sepatu Bata, dan sebagainya. Pada perkembangan selanjutnya, waralaba produk ini kemudian populer melalui "Bussiness Format Franchising" (sistem waralaba format usaha).
  Contoh :  
-         KFC
-         COCA COLA
-         MCD

Jumat, 21 Oktober 2011

TUGAS 4 PENGANTAR BISNIS

ETIKA BISNIS merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah :

1. Hubungan antara bisnis dengan langganan / konsumen
Hubungan antara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik. Adapun pergaulannya dengan langganan ini dapat disebut disini misalnya saja :
a. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
b.  Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan tentang isi serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
c.  Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya yang ternyata jelek  (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak mau mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.

2. Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya.Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga sendiri. Disamping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikan pangkat para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout. Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan mata pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.

3. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar kedunya. Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik. Sebagai contoh sebuah penerbit yang ingin menyalurkan buku-buku terbitanya kepada para grosir yang  bersedia membeli secara kontan dalam jumlah besar dan kontinyu dengan memperoleh potongan rabat yang sama dengan penyalur. Rencana ini menjadi kandas karena mendapat protes keras dari para penyalur-penyalurnya yang memandang tindakan penerbit tersebut akan sangat merugikan para penyalur sedangkan omset dari para penyalur sendiri dalam beberapa tahun tidak meningkat. Contoh lain adalah adanya perebutan tenaga kerja ahli atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan harga yang saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.

4. Hubungan dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang go public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.

5. Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya. Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.
Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis. Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “ Stake Holder” sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder” . Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa. Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari para pemengan saham itu sering kali mengabaikan kepentingan – kepentingan pihak-pihak yang lain yang juga terlibat dalam kegiatan bisnis. Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti :
-                      Pekerja/ karyawan
-                      Konsumen
-                      Kreditur
-                      Lembaga-lembaga keuangan
-                      Pemerintah.
Pengusaha yang menjalankan bisnisnya dengan mengingat atau memperhatikan kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis yang tidak saja hanya mementingkan kepentingan pemegang saham saja merupakan pengusaha yang menerapkan konsep baru yang dikenal sebagai konsep “ Stakeholder

sumber: .http://inn3.wordpress.com/2009/09/25/etika-bisnis/

Kamis, 13 Oktober 2011

TUGAS 3 PENGANTAR BISNIS

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERUSAHAAN ?

"perusahaan adalah usaha peerdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang dan jasa untuk memenuhi kebutujan konsumen "

2. a) APA YANG DIMAKSUD DENGAN TEMPAT PERUSAHAAN & LETAK PERUSAHAN?
    b) APA PERBEDAAN DARI KEDUA KATA TERSEBUT ?
    c) SEBUTKAN CONTOH NAMA PERUSAHAAN TERSEBUT (MIN 5) !!

 a)     - Tempat Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan fisik
          -  Letak perusahaan adalah tempat di mana perusahaan melakukan kegiatan bisnisnya

b)    kalau menurut saya kata "tempat" dan "letak" keduanya dapat bersinonim satu sama lain,mungkin perbedaan nya terletak pada fungsinya.
yaitu "tempat" berfungsi sebagai tempat administrasi perusahaan tersebut sedangkan "letak" berfungsi sebagai  tempat untuk mengolah suatu barang atau produk.

c)   1. PT. GARUDA INDONESIA
        2. PT. PERTAMINA
        3. PT. ABC
        4. PT. KAI
        5. PT. INDOCEMENT
Sumber: buku "PENGANTAR BISNIS MODERN" penerbit C.V OFFSET ( Andi yogyakarta )

Kamis, 29 September 2011

TUGAS 2 PENGANTAR BISNIS

KENAPA ANDA MEMILIH JURUSAN AKUNTANSI?

"karena menurut sumber yang saya dengar dan menurut orang tua saya,kalau jurusan akuntansi itu dalam hal mencari pekerjaan itu sangat dibutuhkan oleh perusahan manapun,sehingga saya tertarik untuk mencoba pelajaran akuntansi tersebut,yaa walaupun saya berasal dari sma yang jurusannya ipa hehe"


MENGAPA KITA HARUS BELAJAR BISNIS?

"supaya kita dapat mengetahui peluang bisnis,cara kerja dan bagaimana mencari keuntungan sebanyak mungkin sehingga kita tidak mendapatkan kerugian,dan semua itu harus kita pelajari di mata kuliah BISNIS"